Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial


A.   Kedudukan Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Individu
1.    Kedudukan Manusia sebagai Makhluk Individu
i.    Manusia Sebagai Makhluk Tuhan
           Manusia sebagai makhluk individu diartikan sebagai person atau perseorangan atau sebagai diri pribadi. Manusia sebagai diri pribadi merupakan makhluk yang diciptakan secara sempurna oleh Tuhan Yang Maha Esa. Jika kita amati secara seksama benda-benda atau makhluk ciptaan Tuhan yang ada di sekitar kita, mereka memiliki unsur yang melekat padanya, yaitu unsur benda, hidup, naluri, dan akal budi. 

  1. Makhluk Tuhan yang hanya memiliki satu unsur, yaitu benda atau materi saja. Misalnya, batu, kayu, dan meja.
  2. Makhluk Tuhan yang memiliki dua unsur, yaitu benda dan hidup. Misalnya, tumbuh-tumbuhan dan pepohonan.
  3. Makhluk Tuhan yang memiliki tiga unsur, yaitu benda, hidup, dan naluri/ instink. Misalnya, binatang, temak, kambing, kerbau, sapi, dan ayarn.
  4. Makhluk Tuhan yang memiliki empat unsur, yaitu benda, hidup, naluri/instink, dan akal budi.
Misalnya, manusia merupakan makhluk yang memiliki keunggulan dibanding dengan makhluk yang lain karena manusia memiliki empat unsur, yaitu benda, hidup, instink, dan naluri.

ii.   Hakekat Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Manusia didudukkan sesuai dengan kodrat, harkat, martabat, hak, dan kewajibannya.
a)    Kodrat manusia
Ditinjau dan kodratnya, kedudukan manusia secara pribadi antara lain sesuai dengan sifat-sifat aslinya, kemampuannya, dan bakat-bakat alami yang melekat padanya.
b)      Harkat manusia
Harkat manusia artinya derajat manusia. Harkat manusia adalah nilai manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
c)     Martabat manusia
Martabat manusia adalah kedudukan manusia yang terhormat sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berakal budi sehingga manusia mendapat tempat yang tinggi dibanding makhluk yang lain.
d)      Hak  asasi manusia
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimihiki oleh setiap manusia sebagai anugerah dan Tuhan Yang Maha Esa, seperti hak hidup, hak milik, dan hak kebebasan atau kemerdekaan.
e)    Kewajiban  manusia
Kewajiban manusia adalah keharusan untuk melakukan sesuatu sebagai konsekwensi manusia sebagai makhluk individu yang mempunyai hak-hak asasi, sekaligus makhluk sosial yang mempunyai kewajiban untuk melakukan sesuatu berdasarkan norma-norma yang berlaku.

2.    Kedudukan Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia selain sebagai makhluk individu, manusia juga disebut sebagai makhluk sosial. Artinya manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia yang lain selanjutnya interaksi ini berbentuk kelompok. Meskipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain. Kemampuan dan kebiasaan manusia berkelompok ini disebut juga dengan zoon politicon.
Argumen yang mendasari pernyataan ini adalah bahwa manusia sebagaimana binatang, hidupnya suka mengelompok. Hanya sifat mengelompok antara manusia dan binatang berbeda, hewan mengandalkan naluri, sedangkan manusia berkelompok dilakukan melalui proses belajar dengan menggunakan akal pikirannya.

B.   Karakteristik Manusia sebagai Makhluk Sosial
Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada yang menitik beratkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari:
1.    Dorongan untuk makan
2.    Dorongan untuk mempertahankan diri
3.    Dorongan untuk melangsungkan jenis
Dari tahapan diatas menggambarkan bagaimana individu dalam perkembangannya sebagai seorang makhluk sosial dimana antar individu merupakan satu komponen yang saling ketergantungan dan membutuhkan. Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan oleh peran oleh manusia sebagai makhluk sosial.
Dalam perkembangannya manusia mempunyai kecenderungan sosial untuk meniru dalam arti membentuk diri dengan melihat kehidupan masyarakat yang terdiri dari :
  1. Penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia menerima bentuk-bentuk pembaharuan yang berasal dari luar sehingga dalam diri manusia terbentuk sebuah pengetahuan.
  2. Penghematan tenaga dimana ini adalah merupakan tindakan meniru untuk tidak terlalu menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga kinerja manusia dalam masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien.
Pada umumnya hasrat meniru itu kita lihat paling jelas di dalam ikatan kelompok tetapi juga terjadi didalam kehidupan masyarakat secara luas. Dari gambaran diatas jelas bagaimana manusia itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk membentuk dirinya sendiri malalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial.
Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah antara manusia satu dengan manusia yang lainnya. Secara garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :
  1. Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain.
  2. Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain karena kondisi tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih sayang orang lain atau dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula.
  3. Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis.

C.   Dinamika Interaksi Sosial
Manusia sebagai makhkuk social akan menjalin komunikasi dengan individu lainnya sehingga menimbulkan interaksi social. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, yang meliputi hubungan antara masing-masing individu perorangan; antara kelompok-kelompok manusia; maupun antara individu perorangan dengan kelompok manusia.  Melihat interaksi manusia dapat dilihat dalam dua tingkat (kacamata), yaitu tingkat hayati dan tingkat sosial atau budaya.  Interaksi sosial tidak akan terjadi bila tidak memenuhi dua syarat, yaitu : (1) Adanya kontak sosial (social-contack); (2) adanya komunikasi (communications). Menurut ahli-ahli sosial bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (co-operation), persaingan (competition), pertentangan atau pertikaian (conflict), dan dapat juga berbentuk akomodasi (acomodation). 
Interaksi sosial menurut kacamata ahli ilmu alam, dasar proses interaksi manusia adalah kompetisi. Dan kompetisi itu pada hakekatnya berlangsung dengan proses kerjasama yang spontan dan tidak berencana, membentuk apa yang disebut koperasi yang kompetitif. Sebagai akibat timbulah apa yang disebut relasi yang simbiotik. Relasi simbiotik itu dalam bentuk mutualisme, komensalisme, amensalisme, kompetisi, parasitisme, dan predasi.  Interaksi pada makhluk hayati atau secara simbiotik terjadi secara netral, untuk keseimbangan ekosistem itu sendiri. Interaksi sosial pada manusia tidak terjadi secara netral, ada norma-norma moral manusia. Terutama dalam interaksinya dengan lingkungan cenderung antro-posentrik, yang membuka peluang manusia untuk bersifat eksploitatif terhadap lingkungannya. Tetapi dengan memadukan sikap imanen dan transenden sebagai dasar moral dan tanggung jawab dalam memanfaatkan alam sifat eksploitatif dapat lebih terkendali.

  1. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
                Ada dua syarat interaksi sosial  :
a.    Kontak sosial ( social contact ) yaitu hubungan sosial  yang terjadi antara seseorang dengan orang lain secara fisik yang lebih melibatkan panca indra. Ada dua jenis kontak yaitu kontak primer dan sekunder. Kontak primer artinya hubungan sosial terjadi secara langsung dan saling bertatap muka. Sedangkan kontak sekunder adalah kontak sosial yang menggunakan perantara.
b.    Komunikasi ( communication ) yaitu  kontak sosial yang diarahkan pada penyampaian pesan kepada orang lain melalui pembicaraaan, gerak-gerik badan maupun sikap yang ditunjukkan. Penyampaian pesan tersebut dapat secara langsung maupun melalui alat Bantu.

     2.  Faktor Pendorong Terjadinya Interaksi Sosial
a.    Imitasi yaitu proses sosial seseorang yang hanya mengikuti atau meniru orang lain tanpa mengerti apa yang diikutinya. Proses imitasi pertama kali seorang anak terjadi di keluarga. Proses imitasi ada yang berdampak positif maupun negative.
b.    Identifikasi adalah  upaya yang dilakukan individu untuk menjadi sama(identik) dengan individu lain yang ditirunya. Hal tersebut biasanya didorong oleh rasa kagum. Identifikasi erat hubunganya dengan imitasi.
c.    Simpati yaitu proses kejiwaan seseorang yang merasa tertarik terhadap orang lain atau kelompok lain karena sikap,penampilan maupun perbuatanya
d.    Motivasi yaitu dorongan yang mendasari seseorang melakukan perbuatan berdasarkan pertimbangan yang rasional. Biasanya motivasi diberikan oleh orang yang mempunyai status sosial yang lebih tinggi.
e.    Empati yaitu proses kejiwaan seseorang untuk larut dalam perasaan orang lain baik suka maupun duka.

3         3.   Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
            Gillin and Gillin menjelaskan ada dua bentuk interaksi sosial :
 a.    process of association ( proses asosiatif ) yaitu proses interaksi sosial yang mengarah pada penyatuan. Proses assosiatif dibagai dalam berbagai bentuk :
                                   I.     Kerjasama ( cooperation ) yaitu interaksi sosial yang terjadi karena saling mempunyai kepentingan yang sama guna mencapai tujuan bersama.
                                  II.     Akomodasi ( Accomodation ) yaitu suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan  tanpa menghilangkan kepentingan fihak lawan Akomodasi mempunyai tujuan :
a)    mengurangi pertentangan akibat perpedaan paham
b)    mencegah meletusnya pertentangan untuk sementara waktu
c)    mewujudkan kerjasama antar dua kelompok yang bertikai akibat perbedaan yang dimiliki
                                 III.    Asimilasi yaitu proses sosial yang ditandai dengan langkah mengurangi perbedaan yang ada dalam berbagai kelompok yang ada guna mencapai tujuan bersama.

b.    process of dissociation ( proses dissosiatif ) yaitu proses interaksi sosial yang mengarah pada pemisahan. Proses dissosiatif terbagi dalam tiga bentuk :
Proses dissosiatif dibagi dalam dua bentuk :
                                          I.        Persaingan (competition) yaitu proses sosial yang ditandai dengan adanya saling berlomba untuk mencapai tujuan tertentu.  Persaingan merupakan proses sosial yang lebih adil dan produktif dibanding dissosiatif lainnya
                                       II.        Kontravensi yaitu proses sosial yang berada dalam kondisi antara persaingan dan pertentangan. Contoh : rasa tidak percaya, saling curiga, terror,saling memfitnah
                                     III.        Konflik yaitu proses interaksi sosial yang ditandai dengan langkah  menyingkirkan fihak lain yang dianggap sebagai penghalang.

D.   Kesimpulan
Manusia selain dikenal sebagi makluk individu juga dikenal sebagai makluk sosial. Manusia sebagai makhluk individu mengarah kepada karakteristik khas yang dimiliki manusia sebagai makhluk hidup yang membedakan dirinya dengan makhluk hidup yang lain, serta dengan manusia yang lain.
Keberbedaan yang dimiliki oleh setiap manusia, menjadi kekhasan yang melekat pada diri manusia yang bersangkutan, dan menjadi identitas dari yang bersangkutan, serta yang membedakan dengan manusia yang lainnya. Karakter yang khas ini mempengaruhi kebutuhan manusia dan cara-cara yang dilakukan manusia dalam memenuhi kebutuhannya.
Manusia sebagi makluk sosial artinya, manusia memiliki kemampuan dan kebutuhan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi serta berkelompok dengan manusia yang lain. Tujuan manusia berkelompok adalah untuk meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidupnya. Apapun bentuk kelompoknya, disadari atau tidak, manusia berkelompok mempunyai tujuan meningkatkan kebahagiaan hidupnya. Melalui kelompok manusia bisa memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya, bahkan bisa dikatakan kebahagiaan dan keberdayaan hidup manusia hanya bisa dipenuhi dengan cara berkelompok.
Perilaku kolektif (berkelompok) pada diri manusia, juga dimiliki oleh makluk hidup yang lain, seperti semut, lebah, burung bangau, tetapi terdapat perbedaan yang esensial antara perilaku kolektif pada diri manusia dan perilaku kolektif pada binatang. Kehidupan berkelompok (perilaku kolektif) binatang bersifat naluri, artinya sudah pembawaan dari lahir, sebaliknya perilaku kolektif manusia bersifat dinamis, berkembang, dan terjadi melalui proses belajar (learning process).
Kepribadian diartikan sebagai sifat hakiki seseorang yang tercermin pada sikap dan perilakunya yang membedakan dirinya dengan orang lain. Susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah-laku atau tindakan dari tiap-tiap individu manusia secara antropologis disebut dengan kepribadian atau personality. Dalam bahasa populer, istilah "kepribadian" juga berarti ciri-ciri watak seseorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khusus.
Hubungan atau Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang-perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Bilamana dua orang bertemu, maka dimulailah terjadi interaksi sosial. Suatu interaksi sosial terjadi apabila adanya kontak social (social-contact) dan adanya komunikasi. Kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif. Kontak sosial yang bersifat positif mengarah pada suatu kerja sama, sedangkan yang bersifat negatif mengarah pada suatu pertentangan atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan suatu interaksi sosial. 



E. Daftar Pustaka


  1. Allport, F.H., Social Psychology, Roughton Mifflin, Boston, 1924.
  2. Bonner, H., Social Psychology, American Book Company, 1953.
  3. McDougall, W., An Introduction to Social Psychology, University Paperbacks, Methuen, Reprinted 1960.
  4. http://tiang-awan.tripod.com/art2-hubsos.htm
  5. www.ut.ac.id 
  6. http://lelonososio.wordpress.com
  7. http://dweysocial.blogspot.com/2008/01/manusia-sebagai-makhluk-sosial.html



2 comments:

  1. hei kawan, karena kita ini mahasiswa gundar, tolong ya blognya dikasih link UG, seperti:
    - www.gunadarma.ac.id
    - www.studentsite.gunadarma.ac.id dan lain lain
    karna link link tersebut mempengaruhi kriteria penilaian mata kuliah soft skill.

    Selain itu, Yuk kita ikut lomba 10 kategori lomba khusus bagi mahasiswa Universitas Gunadarma Edisi Desember 2012 ini diperuntukkan bagi mahasiswa S1 dan D3. Tersedia 100 pemenang, atau 10 pemenang untuk setiap kategori.
    Link: http://studentsite.gunadarma.ac.id/news/news.php?stateid=shownews&idn=755

    Oh iya, kalian nggak mau ketinggalan kan untuk update terhadap berita studentsite dan baak? Maka dari itu, yuk pasang RSS di Studentsite kalian.. untuk info lebih lanjut bagaimana cara memasang RSS, silahkan kunjungi link ini:
    http://hanum.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.5

    ReplyDelete
  2. Kedudukan manusia sebagai makhluk Tuhan adalah


    ReplyDelete