Jual-Beli di Toko Online



           Kehadiran dan perkembangan internet tidak dapat kita pungkiri lagi membawa banyak perubahan gaya hidup masyarakat sekarang. Gaya hidup yang turut berubah seiring dengan perkembangan layanan di dunia maya antara lain cara kita untuk bertransaksi melalui Online Shopping. Sebelum adanya layanan toko online, masyarakat dahulu untuk memenuhi kebutuhan primer dan sekundernya melakukan transaksi berupa jual-beli dengan mendatangi pasar, toko, swalayan, atau bahkan pusat grosir. Namun, bagaimana jika kita tidak ada waktu untuk mampir ke toko dikarenakan aktivitas kita yang terlalu menyita waktu seperti pekerjaan? Seiring berkembangnya waktu, aktivitas yang padat bukan lagi suatu halangan bagi mereka yang ingin memenuhi kebutuhan mereka. Sekarang, kita dapat berbelanja tanpa harus mendatangi toko bersangkutan untuk membeli sesuatu, caranya adalah dengan melalui toko online.

Bersosialisasi di Dunia Maya

            Semenjak kemunculan internet untuk public di akhir abad 20, menjadikan berbagai aspek kehidupan turut mengalami perubahan. Perubahan tersebut mengakibatkan mayoritas aktivitas individu maupun kelompok sehari-hari bergantung dengan internet. Banyak aktivitas yang dapat kita lakukan di dunia maya, semisalnya belanja online, membaca berita, mencari sumber referensi, blogging, dan bahkan bersosialisasi. Pada saat ini, sosialisasi dapat dilakukan di dunia maya berkat adanya layanan social networking (jejaring social).
            Manusia sebagai makhluk social niscaya butuh berkomunikasi dengan manusia lainnya dengan cara bermain ke tetangganya, berbicara dengan kerabat, menelepon, dan lain-lain. Namun apa yang terjadi jika kita ingin tetap berkomunikasi dan berinteraksi dengan kerabat dan keluarga namun terpisah jarak dan waktu? Kita tentu dapat menggunakan SMS, dan telepon. Namun dua hal tersebut membutuhkan biaya mereka sendiri (tagihan telepon bulanan misalnya, atau SMS Limit). Dengan hadirnya social network di dunia maya, kita dapat memanfaatkan internet sebagai sarana bagi kita untuk tetap berkomunikasi dengan orang-orang disekitar kita, bahkan dapat pula mencari kawan baru. Maka, setidaknya beban tagihan telepon dapat dikurangi, terutama bila kita ingin berkomunikasi dengan kerabat di negeri seberang sana.
            Pada saat ini, banyak banyak situs-situs jejaring social yang ada dan siap untuk menjadi penghubung antara kita dengan kerabat dan keluarga kita. Beberapa situs jejaring social yang terkenal antara lain dan memiliki fitur mereka sendiri ialah Facebook, Google+, dan Twitter. Sebagai situs jejaring social, tentu situs-situs tersebut dibuat dengan maksud untuk mempermudah kita dalam menjalin hubungan social dengan kerabat dan keluarga kita. Dengan jejaring social itu pula kita dapat terus berkomunikasi dengan orang lain tanpa harus berhadapan langsung dengan orang itu. Tidak hanya berkomunikasi, kita bahkan dapat berbagi foto dan video didalam jejaring social tersebut.

  •        Facebook
Situs besutan Mark Zuckerberg yang diluncurkan tanggal 4 Februari 2004 ini adalah salah satu jejaring social yang populer keberadaannya. Facebook dapat dijadikan salah satu media yang digunakan untuk bersosialisasi. Bagaimana tidak? Penggunanya dapat dengan bebas mengekspresikan dirinya melalui jejaring ini. Tidak hanya berbentuk tulisan, penggunanya juga dapat membagikan foto dan video mereka dengan kerabat dan keluarga mereka disini. Apa saja sih fitur yang ada di jejaring yang satu ini? Berikut ringkasannya.

Ø  Chat (Messaging) & Group Chat
Fitur ini berguna jika ada teman facebook kita mengakses facebook (istilahnya online) dalam waktu yang bersamaan dengan kita. Dengan itu, kita dan teman kita tersebut dapat melakukan obrolan berupa text (chat) secara realtime, bahkan tidak sampai situ, kita juga dapat melakukan Video Call dengan kerabat kita tersebut. Selain personal chat, kita juga dapat membentuk Group Chat. Group chat ini mirip seperti call converence, hanya saja berupa text, dan sama dengan personal chat, jika ada anggota grup yang online bersamaan, kita dapat langsung berbalas pesan secara realtime. Di dalam fitur messaging ini, kita juga dapat berbagi file dan dokumen, baik itu terhadap individu ataupun kelompok.
Ø  Grup
Pengguna disini dapat pula membentuk suatu komunitas atau grup. Grup ini dapat pula berfungsi sebagai media pertukaran informasi bagi anggota grup tersebut. Bahkan, grup disini pun juga dapat dijadikan seperti forum untuk berdiskusi atau berbagi pendapat seputar hal-hal yang telah disepakati atau diminati bersama (namanya juga komunitas, pasti ada satu kesamaan antar pengguna).
  •        Google+
Situs yang didirikan oleh Google pada 28 Juni 2011 lalu ini, tergolong salah satu jejaring social yang pesat perkembangannya. Dengan Google sebagai penyeedia layanannya, dengan account Google, pengguna tidak hanya dapat menggunakan fitur social networkingnya saja, melainkan dapat menggunakan fitur lain seperti blog, cloud storage, dll. Sama seperti jejaring social lainnya, G+ memberikan kemudahan penggunanya untuk saling berbagi cerita dan informasi dengan teman-teman mereka di G+ atau untuk sekedar menambah teman baru. Fitur-fitur yang ada di G+ biasanya telah terhubung dengan layanan yang disediakan oleh Google lainnya. Apa saja fitur-fitur yang ada di G+ ini? Ini dia bahasan beberapa fitur tersebut.
Ø  Circle (lingkaran)
Circle disini berfungsi mirip seperti Friend List di Facebook, yaitu tentang siapa yang anda ikuti dan siapa yang mengikuti anda. Circle juga dapat berfungsi sebagai control privasi atas apa yang kita bagikan di jejaring G+. Nantinya, pengguna yang ingin membagikan sesuatu (baik informasi atau sekedar cerita) dapat memilih ingin membagikannya Circle yang mana, apa ke teman, keluarga, atau ke public. Jika memilih public, artinya semua pengguna (termasuk pengguna internet yang tidak memiliki account) pun dapat melihat konten yang kita bagikan tersebut.
Ø  Hangout (pengganti Google Talk -- fitur chat)
Jika Facebook mempunyai messaging sebagai fitur obrolan, maka di G+ fitur ini dinamakan Hangout. Hangout di G+ dapat dilakukan ke semua pengguna G+, jadi kita dapat mengobrol dengan siapa saja termasuk dengan mereka yang tidak ada di Circle kita. Di Hangout ini pula juga terdapat fitur Group Hangout, yang berarti kita dapat melakukan obrolan dengan sekelompok user. Ada pula fitur Video Chat (Call?), yang memungkinkan penggunanya untuk mengobrol sambil melihat lawan bicara kita secara virtual.
Ø  Google+ Community
Sama seperti grup pada Facebook, fitur ini juga berfungsi bagi sekelompok pengguna dengan minat yang sama untuk membentuk komunitas mereka dan mendiskusikan minat mereka terhadap suatu bidang.
Ø  Integrasi ke layanan Google lainnya
Integrasi yang ada diantaranya integrasi Blogger dengan G+ dimana pengguna G+ yang memiliki account di Blogger dapat langsung membagikan tulisan mereka secara otomatis (harus di setting terlebih dahulu) ke Circle mereka di G+.
  •       Twitter
 Situs jejaring yang diluncurkan pada 15 Juli 2006 ini merupakan jejaring social sekaligus microblogging yang berbasis pesan singkat. Pesan singkat disini bukan berarti layanan pesan singkat alias SMS, melainkan layanan yang dinamakan Tweets. Tweets seperti pesan singkat, karena setiap pengguna dibatasi oleh limitasi pembuatan tweets sepanjang 140 karakter. Mirip pesan singkat, bukan? Itu sedikit tentang twitter, sekarang kita bahas fitur yang tersedia dalam Twitter itu sendiri, berikut ulasannya.
Ø  Following dan Followers
Following dan Followers adalah list pertemanan kita dengan sesame pengguna di Twitter. Fitur itu memiliki cara kerja yang hampir mirip dengan Circle di G+, hanya saja kita tidak dapat membuat Circle yang banyak seperti di G+ (misal teman, keluarga, dll). Following berarti pengguna yang anda pilih untuk anda ikuti terus informasi darinya, sedangkan Followers berarti pengguna yang memilih untuk mendapatkan informasi dari kita.
Ø  Tweets
Bukan Twitter jika tidak ada tweets, tweets inilah yang membuat Twitter Nampak berbeda dari yang lain. Tweets mirip seperti pesan singkat yang memiliki panjang 140 karakter, yang mana penggunanya dapat gunakan untuk saling mention, menggunakan hashtag, berbagi kabar dan informasi, ataupun sekedar mencurahkan perasaannya. Memang sedikit kata yang dapat dibuat, tapi justru hal ini yang membuatnya sedikit unik. Lalu bagaimana jika kita ingin menggunakannya lebih dari 140 karakter? Tidak masalah, banyak situs pihak ketiga yang menyediakan layanan untuk menulis lebih dari 140 karakter di Twitter, seperti writelonger misalnya. Selain berbagi tulisan, kita juga dapat menambahkan foto dan membagikannya kepada followers kita dengan menggunakan Tweets ini.
            Sekian pembahasan pembahasan seputar bersosialisasi di dunia maya aka Cyber World kali ini. Dari tiga buah jejaring social yang disebutkan, hanyalah sebagian kecil contoh dari banyaknya jejaring social di dunia maya yang dapat kita gunakan untuk bersosialisasi, berbagi dan berinteraksi dengan kerabat dan keluarga kita. Masih banyak pula fitur-fitur lain yang ada di masing-masing social network diatas yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Jejaring social memang dapat menjadi alternatif bagi kita dalam bersosialisasi antar individu, namun cara ini dapat dibilang kurang efektif. Pada dasarnya kita membutuhkan interaksi melalui sosialisasi secara tatap muka secara langsung, artinya tidak ada ‘pihak ketiga’ diantara kita dan kerabat kita dalam berinteraksi satu sama lain.

Mencari dan Berbagi Informasi Dalam Blog

            Di era informasi seperti sekarang ini, hampir segala aspek di sekitar kita memerlukan informasi. Informasi yang tersebar luas di dunia nyata maupun maya tidak mengenal batasan ruang, waktu, dan usia. Artinya, siapa saja (tidak penting dari bangsa apa, jenis kelamin apa), dimana saja, dan kapan saja dapat memperoleh informasi yang mereka perlukan. Ditambah lagi dengan hadirnya internet di kehidupan kita, proses pertukaran informasi menjadi lebih efektif. Bagaimana tidak? Kita hanya perlu beberapa kali ‘klik’ maka informasi yang kita butuhkan akan kita peroleh.

Penyimpanan Data di Awan (Cloud Storage)


           Di zaman era komputerisasi seperti sekarang ini, hampir semua arus data diproses melalui computer. Pada hakekatnya, semua data yang diproses dalam sebuah computer membutuhkan physical storage atau kita sebut penyimpanan fisik – seperti harddisk, flash disk, dll – dalam jumlah yang tidak sedikit. Terkadang untuk sebuah data saja, kita bisa menggunakan hampir setengah atau bahkan seluruh kapasitas dari penyimpanan yang kita miliki. Tidak tertutup kemungkinan pula, kita akan menamabahkan kapasitas penyimpanan pada computer yang kita miliki agar dapat menampung lebih banyak data dengan cara menambahkan media penyimpanan eksternal, seperti SSD ataupun ext-HDD.
            Dengan menggunakan media penyimpanan fisik seperti diatas, berbagai bahaya dan kesulitan pun masih dapat terjadi. Contoh dari bahayanya adalah, kehilangan data, rusaknya media penyimpanan, dll. Sedangkan kesulitannya pun antara lain tidak dimungkinkannya pengaksesan file tanpa media yang bersangkutan. Maksudnya, jelas kita tidak dapat mengambil isi data bila media penyimpanan tersebut tidak bersama kita (dalam hal in bisa tertinggal atau lupa terbawa). Di samping itu, harga dari media penyimpanan tersebut juga tergolong mahal. Jadi, bagaimana cara mensiasatinya? Cara agar kita dapat terus mengakses data kita meski kita tidak atau lupa membawa media penyimpanannya? Salah satu caranya adalah dengan menyimpan data kita pada cloud storage atau penyimpanan awan (aneh memang jika kita artikan kedalam Bahasa Indonesia). Namun tunggu, penyimpanan awan ini bukan berarti kita harus terbang dan menaruh data kita di awan, melainkan kita melakukan proses penyimpanan data ke sebuah server penyedia layanan penyimpanan awan melalui sebuah jaringan internet. Jadi, dengan cloud storage, kita tidak membutuhkan media secara fisik lagi, karena data kita telah tersimpan disebuah server.
            Berbicara tentang cloud storage, apa sih arti dari cloud storage itu sendiri? Cloud Storage adalah istilah dalam industry IT untuk pengolahan penyimpanan data melalui jaringan internet. Jadi, dalam setiap penggunaannya – baik mengakses ataupun menyimpan data – membutuhkan sebuah jaringan internet aktif. Dengan cloud storage, maka pengguna dengan akses internet dapat menyimpan dan memproses data mereka secara online. Selain itu, banyak juga keuntungan yang kita dapat jika kita menyimpan data dengan cloud storage, berikut pembahasannya :

1.      Data dapat diakses dimana saja
Ini merupakan keuntungan pertama jika kita menyimpan data kita di cloud.  Data yang telah kita simpan di sebuah server, dapat kita ambil kembali untuk kita lihat maupun ubah melalui perangkat apapun yang terhubung dengan koneksi internet semisal smartphone, notebook, ataupun komputer kantor kita.
 Bayangkan jika kita – terutama sebagai mahasiswa – yang sering mengerjakan tugas, jika kita menyimpan data di penyimpanan fisik, dan suatu saat ingin mengakses data tugas tersebut karena permintaan dosen, namun lupa membawa penyimpanan fisik tersebut, tentu hal itu adalah sebuah bencana karena kita tidak dapat mengakses datanya. Namun, jika kita menggunakan cloud, maka data kita akan dapat dengan mudah diakses, terlebih banyaknya jumlah pengguna smartphone dan internet di Indonesia dari kalangan pelajar dan mahasiswa.

2.      Mempermudah sharing data antar individu ataupun kelompok
Jika kita ingin membagi sebuah data atau dokumen kita ke orang lain menggunakan penyimpanan fisik, banyak kendala yang harus dihadapi, semisal kita harus bertatap muka langsung dengan orang yang ingin kita bagikan data kita, lalu ada bahaya jika kita asal mencolokkan penyimpanan fisik milik orang lain ke computer kita. Apa itu? Jawabannya sederhana, Virus. Bisa saja penyimpanan milik orang itu telah terinfeksi virus jahat yang dapat mencuri data anda, temasuk dokumen pribadi anda pun dapat jadi sasarannya.
Nah, keuntungan berikutnya ini dapat mengatasi masalah diatas. Dengan cloud storage, kita tidak perlu bertatap langsung dengan orang yang ingin kita bagikan data kita, asalkan ia memiliki akses internet dan data kita sudah tersimpan secara online, kita dapat memberitahukan kepadanya alamat cloud storage kita padanya sehingga ia dapat mengakses data yang kita bagikan. Melanggar privasi ‘kah? Tentu saja tidak! Hampir seluruh penyedia layanan cloud storage menyediakan privacy security agar orang lain tidak mengakses data-data sensitive kita di cloud. Biasanya, feature ini memungkinkan kita untuk memberikan akses sebuah / sekelompok data kepada individu, kelompok, atau bahkan tidak sama sekali (artinya hanya kita yang dapat mengakses datanya). Jadi, adakah letak pelanggaran privasi disini? Tentu tidak, ‘kan?
Kemudian, dengan cloud storage, kita juga melindungi computer kita dari ancaman virus yang menyebar melalui media penyimpanan fisik eksternal (seperti flashdisk). Pada dasarnya, hamper semua penyedia layanan cloud storage memiliki proteksi mereka sendiri dari ancaman virus. Data-data yang tersimpan dalam sebuah server telah melalui scanning oleh antivirus yang digunakan oleh penyedia layanan storage (kecuali yang di enkripsi, karena tidak mungkin men-scanning file yang terenkripsi).

3.      Membuat dan mengolah data secara online (cloud computing)
pengeditan dokumen
pembuatan dokumen online
Feature berikutnya yang menjadi keuntungan menggunakan cloud storage adalah, kita dapat membuat data (dokumen berupa doc, xls) secara online, ataupun mengedit yang telah ada sebelumnya. Beberapa penyedian layanan cloud storage seperti Google Drive, dan SkyDrive menyediakan fitur untuk membuat atau mengedit file yang berupa file dokumen. Bayangkan, jika anda lupa membawa notebook anda untuk mengedit sebuah dokumen, dan kebetulan data anda ada di cloud, anda pun meminjam notebook teman anda, dan tebak apa yang terjadi? Teman anda tidak memiliki aplikasi pengolah dokumen (misal word, excel (spreadsheet), dsb.), maka “hancurlah” anda. Memang hampir tidak mungkin kita menjumpai computer tanpa aplikasi pengolah data, namun ini hanyalah sebuah contoh untuk kemungkinan terburuk. Dengan memanfaatkan fitur ini, hal diatas tidak akan terjadi. Kita dapat membuat file baru atau mengedit file yang telah kita simpan di cloud dengan editor online yang disediakan oleh vendor cloud storage, dan menyimpannya kembali. Bahkan, jika computer / notebook anda terhubung dengan printer, anda dapat langsung mencetak dokumen anda secara langsung melalui editor yang disediakan.

4.      Hampir tidak adanya risiko kehilangan data
Salah satu hal yang sangat menyedihkan yang terjadi dengan media penyimpanan fisik adalah hilangnya data. Hilangnya data dapat diakibatkan oleh dua hal, pencurian media penyimpanannya, dan kerusakan medianya. Media penyimpanan eksternal (misal flashdisk) yang telah tercuri sudah sangat tidak mungkin untuk dapat diakses kembali datanya, karena secara logika yang dicuri adalah medianya, bukan datanya, lantas dengan apa kita mengaksesnya? Dipastikan tidak bisa. Sedangkan jika karena kerusakan (misal badsector HDD), data mungkin masih dapat diselamatkan, namun tidak semuanya, bila bisa diselamatkan pun biasanya akan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Atas dasar pengalaman pribadi, memang merecover data dari HDD yang terkena badsector, akan memerlukan waktu lama (tergantung tingkat keahlian teknisi), dan membutuhkan biaya yang tidak murah. Untuk itu, ada baiknya data-data penting kita amankan ke cloud storage.
Dengan penyimpanan awan, kita tidak perlu khawatir akan ada yang mencuri media penyimpanan kita, memang apa yang ingin dicuri dari hal yang tidak berbentuk fisik? Pencurian mungkin terjadi, namun biasanya terjadi di pihak server, bukan client. Dan biasanya, pihak server akan dengan cepat merecover dan men-shutdown server jika terjadi pencurian data, agar tidak ada data pengguna yang dicuri. Jika terjadi pencurian, apakah data kita hilang? Tentu tidak, pihak server biasanya akan melakukan back-up data pengguna untuk mengurangi resiko hal-hal yang tidak diinginkan semisal pencurian data, terlebih jika penyedia layanannya adalah sebuah perusahaan besar, keamanannya pasti lebih kuat dan terjamin.

            Sekian pembahasan mengenai cloud storage kali ini. Pada dasarnya teknologi diciptakan untuk mempermudah kehidupan manusia, hanya bergantung kepada manusianya bagaimana ia akan memanfaatkan teknologi yang ada termasuk cloud storage ini. Dengan cloud storage, kita dapat berbagi data kepada kerabat dan keluarga tanpa harus bertatapan muka secara langsung dengan mereka. Dengan cloud storage ini memungkinkan kita melakukan cloud computing yang artiannya mengolah data kita secara online tanpa diperlukan sotware pengolah data, namun dengan tampilan minimalis tentunya.