Mari Mengenal Google+
Jejaring social dibuat untuk memenuhi
kebutuhan manusia akan komunikasi dan berbagi informasi. Selain untuk kebutuhan
itu, jejaring social juga dapat dipergunakan untuk mencari mitra, teman, dan
komunitas baru yang tersebar di jejaring social tersebut. Pada kali ini, saya
akan membahas salah satu contoh dari banyak jejaring social di dunia maya saat
ini, yakni Google+. Google+ (baca Google Plus) adalah salah satu jejaring
social yang ada di dunia maya. Google+ sendiri juga merupakan contoh dari
jejaring social yang telah terintegrasi ke berbagai layanan, semisal
penyimpanan awan (cloud storage),
layanan streaming video, blogger, dan lain-lain. Sebelum membahas lebih jauh,
mari kita bahas sejarah berdirinya
Google+.
Google+
lahir dari sebuah proyek yang diprakarsai oleh google dengan kode nama “Emerald
Sea”. Proyek ini didasari pernyataan Urs Holzle (Pimpinan bagian Operasional
Google), bahwa agar terus sukses maka Google harus menemukan dan menjalankan
strategi social mereka termasuk layanan dan produknya. Pada awal proyek jejaring social ini, awalnya
menggunakan nama “Google Me” dan kemudian berubah nama menjadi Google +1.
Proyek jejaring social google ini menaungi 18 produk dan layanan Google lainnya
dengan melibatkan 30 tim yang rencananya akan rampung dalam waktu 100 hari.
Namun Karena tingkat kompleksitasnya, proyek yang dimulai pada Maret 2010 ini
baru dapat dicoba secara internal pada Oktober 2010. Pada akhir uji coba
internalnya, Google akhirnya merilis layanan Google+ pada 28 Juni 2011 secara
terbatas (uji coba melalui undangan ke pengguna layanan Google), namun sempat
dihentikan mendadak karena permintaan akun yang membludak. Pada 6 Agustus 2011,
setiap anggota G+ dapat mengirimkan 150 undangan ke pengguna layanan Google
lainnya untuk mendaftar sampai tanggal 20 September 2011, yakni ketika Google+
resmi terbuka untuk semua kalangan berusia 18 tahun keatas yang ingin menjadi
anggota tanpa harus mendapat undangan.
Konsep yang diterapkan oleh Google+ dalam jejaring
sosialnya adalah cara berbagi (berkomunikasi) dalam dunia maya seperti dalam
dunia nyata (”Real-life sharing rethought for the
web”). Dalam mempermudah urusan
berbagi informasi, Google+ menghadirkan konsep Circle dimana pengguna dapat
menambahkan pengguna lain ke Circle mereka, yang mana nantinya pengguna dapat
mengatur Circle untuk masing-masing kelompok pengguna. Kemudian, G+ juga
mendukung adanya konsep antarmuka yang memudahkan penggunanya. Hal ini
diimplementasikan melalui konsep design tampilannya yang sederhana, sehingga
tidak membingungkan penggunanya. Konsep tampilan yang digunakan adalah konsep
“Stream”, dimana pada 3 bagian tengah kolom halaman, pengguna dapat melihat
update dari orang-orang dalam Circle mereka, dimana terdapat kotak input yang
memungkinkan pengguna untuk memasukkan posting. Selain itu, “Stream” juga dapat
diatur agar hanya menampilkan posting dari Circle tertentu.
Selain
itu, konsep Google+ yang lainnya adalah ‘Satu akun, semua layanan’, dimana
pengguna akan bisa memiliki akun Blog, youtube, GoogleDrive, dan lain-lain yang
semuanya telah terintegrasi kea kun Google+ mereka. Ditambah lagi dengan system
‘Identity Service’ yang memungkinkan anggotanya mengupdate seluruh informasi
data diri yang terdapat pada layanan yang terintegrasi dengan hanya mengedit
‘User Profile’ Google+ mereka, seperti foto profil, latar pendidikan, dan
lain-lain. Bahkan pengguna dengan situs web sendiri (atau bisa juga Blog)
menambahkan data diri mereka pada User Profile Google+ sebagai
contributor resmi pada situs mereka.
Dalam penggunaannya, Google+ menawarkan banyak sekali
fitur, dan sebagian diantaranya telah memiliki integrasi yang baik dengan
Googe+. Berikut ini adalah fitur-fitur dalam Google+ :
Ø
Circle
(lingkaran)
Circle disini berfungsi sebagai
daftar pertemanan, yaitu tentang siapa yang anda ikuti dan siapa yang mengikuti
anda. Circle juga dapat berfungsi sebagai control privasi atas apa yang kita
bagikan di jejaring G+. Nantinya, pengguna yang ingin membagikan sesuatu (baik
informasi atau sekedar cerita) dapat memilih ingin membagikannya Circle yang
mana, apa ke teman, keluarga, atau ke public. Jika memilih public, artinya
semua pengguna (termasuk pengguna internet yang tidak memiliki account) pun
dapat melihat konten yang kita bagikan tersebut.
Ø
Hangout
(pengganti Google Talk -- fitur chat)
Jika Facebook mempunyai
messaging sebagai fitur obrolan, maka di G+ fitur ini dinamakan Hangout.
Hangout di G+ dapat dilakukan ke semua pengguna G+, jadi kita dapat mengobrol
dengan siapa saja termasuk dengan mereka yang tidak ada di Circle kita. Di
Circle ini pula juga terdapat fitur Group Hangout, yang berarti kita dapat
melakukan obrolan dengan sekelompok user. Ada pula fitur Video Chat (Call?),
yang memungkinkan penggunanya untuk mengobrol sambil melihat lawan bicara kita
secara virtual.
Ø
Google+
Community
Sama seperti grup pada
Facebook, fitur ini juga berfungsi bagi sekelompok pengguna dengan minat yang
sama untuk membentuk komunitas mereka dan mendiskusikan minat mereka terhadap
suatu bidang.
Ø
Tombol
+1
Google+ memiliki tombol +1
yang memungkinkan penggunanya merekomendasikan situs ataupun konten dari suatu
situs, yang penggunaannya mirip dengan tombol ‘Like’ dari Facebook.
Ø
Google+
Events
Fitur yang dirilis pada
Google I/O tanggal 27 Juni 2012 lalu ini memungkinkan penggunannya membuat
sebuah event, mengundang orang ke
acara tersebut, dan kemudian membagikan media dan foto secara langsung (real-time) dari lokasi kegiatan tersebut
berlangsung. Fitur ini terintegrasi dengan layanan Google Calendar.
Ø
Google+
Local
Merupakan layanan
terintegrasi langsung Google+ yang mengizinkan penggunanya untuk memposting
foto dan review dari suatu tempat secara langsung berdasarkan
dimana posisi pengguna saat sedang menggunakan G+ Local. Layanan ini juga
berintegrasi dengan Google Maps.
Ø
G+
Creative Kit
Adalah online photo editor yang sekarang telah terintegrasi dengan Google+
pada 27 Oktober 2011. Didalamnya terdapat fitur Auto Awesome yang dapat
menggabungkan beberapa gambar menjadi satu (seperti membuat foto panorama), Auto Enhance yang digunakan untuk
memperbaiki gambar foto, dan G+ Auto
Backup yang merupakan utilitas desktop untuk mengupload koleksi foto dan
video.
Dari segi pengembangan, Google+
menggunakan Java Servlet untuk program server dan JavaScript untuk tampilan
antarmuka pada browser yang sebagian besar dibangun dengan menggunakan Closure framework
milik Google, yang juga digunakan untuk layanan Google lain seperti Gmail,
Maps, dan Google Docs. Hal yang unik pada Closure
framework adalah bahwa template dari framework tersebut dapat dikompile
secara langsung menjadi Java dan JavaScript, sehingga jika terjadi rendering
dari server dan dari klien, maka compiler hanya perlu menggunakan satu source
yang sama untuk dikompile kebentuk Java (untuk server) dan JavaScript (untuk
tampilan pengguna di sisi klien). Kemudian untuk Google+ Hangout, Google
memanfaatkan client-server/cloud technology yang berjalan diatas
infrastruktur Google, yang berguna untuk menyediakan latensi rendah (kurang dari 100ms) untuk komunikasi grup yang lebih lancar
Setelah pembahasan diatas, bagi saya
keberadaan Google+ sangat berguna. Terutama melalui fitur yang tidak terlalu
membingungkan, serta banyak integrasi ke berbagai layanan lainnya. Selain
integrasi diatas, G+ juga memiliki Cloud
Storage sendiri yang memungkinkan saya (selaku mahasiswa) berbagi file
dengan mahasiswa lainnya menggunakan layanan penyimpanan tersebut, ditambah
lagi layanan tersebut juga telah mendukung diterapkannya Cloud Computing,
sehingga jika suatu saat saya tidak membawa notebook dan harus mengedit file di
media penyimpanan tersebut, dapat saya lakukan meskipun computer pengganti yang
saya gunakan disana tidak memiliki aplikasi pengolah data. Selain itu, G+ juga
cukup membantu menghadirkan informasi-informasi yang relavan dengan hobi saya
dari seluruh user Google+ (dapat membaca informasi yang diberikan user lain di
luar Circle). Kemudian untuk dampak negative dari penggunaannya, sejauh ini
saya belum menemukannya, karena masalah dampak negative itu adalah relative dari
segi pengguna., Safety came first, so
keep safe on social networking
0 comments:
Post a Comment