Penyimpanan Data di Awan (Cloud Storage)
Di zaman era komputerisasi seperti sekarang ini,
hampir semua arus data diproses melalui computer. Pada hakekatnya, semua data
yang diproses dalam sebuah computer membutuhkan physical storage atau
kita sebut penyimpanan fisik – seperti harddisk, flash disk, dll – dalam jumlah
yang tidak sedikit. Terkadang untuk sebuah data saja, kita bisa menggunakan
hampir setengah atau bahkan seluruh kapasitas dari penyimpanan yang kita miliki.
Tidak tertutup kemungkinan pula, kita akan menamabahkan kapasitas penyimpanan
pada computer yang kita miliki agar dapat menampung lebih banyak data dengan
cara menambahkan media penyimpanan eksternal, seperti SSD ataupun ext-HDD.
Dengan
menggunakan media penyimpanan fisik seperti diatas, berbagai bahaya dan
kesulitan pun masih dapat terjadi. Contoh dari bahayanya adalah, kehilangan
data, rusaknya media penyimpanan, dll. Sedangkan kesulitannya pun antara lain
tidak dimungkinkannya pengaksesan file tanpa media yang bersangkutan. Maksudnya,
jelas kita tidak dapat mengambil isi data bila media penyimpanan tersebut tidak
bersama kita (dalam hal in bisa tertinggal atau lupa terbawa). Di samping itu,
harga dari media penyimpanan tersebut juga tergolong mahal. Jadi, bagaimana
cara mensiasatinya? Cara agar kita dapat terus mengakses data kita meski kita
tidak atau lupa membawa media penyimpanannya? Salah satu caranya adalah dengan
menyimpan data kita pada cloud storage
atau penyimpanan awan (aneh memang
jika kita artikan kedalam Bahasa Indonesia). Namun tunggu, penyimpanan awan ini
bukan berarti kita harus terbang dan menaruh data kita di awan, melainkan kita
melakukan proses penyimpanan data ke sebuah server penyedia layanan penyimpanan awan melalui sebuah jaringan
internet. Jadi, dengan cloud storage, kita
tidak membutuhkan media secara fisik lagi, karena data kita telah tersimpan
disebuah server.
Berbicara
tentang cloud storage, apa sih arti
dari cloud storage itu sendiri? Cloud
Storage adalah istilah dalam industry IT untuk pengolahan penyimpanan data
melalui jaringan internet. Jadi, dalam setiap penggunaannya – baik mengakses
ataupun menyimpan data – membutuhkan sebuah jaringan internet aktif. Dengan
cloud storage, maka pengguna dengan akses internet dapat menyimpan dan
memproses data mereka secara online. Selain itu, banyak juga keuntungan yang
kita dapat jika kita menyimpan data dengan cloud storage, berikut pembahasannya
:
1. Data dapat
diakses dimana saja
Ini merupakan
keuntungan pertama jika kita menyimpan data kita di cloud. Data yang telah kita simpan di sebuah server,
dapat kita ambil kembali untuk kita lihat maupun ubah melalui perangkat apapun
yang terhubung dengan koneksi internet semisal smartphone, notebook, ataupun
komputer kantor kita.
Bayangkan jika kita – terutama sebagai
mahasiswa – yang sering mengerjakan tugas, jika kita menyimpan data di
penyimpanan fisik, dan suatu saat ingin mengakses data tugas tersebut karena
permintaan dosen, namun lupa membawa penyimpanan fisik tersebut, tentu hal itu
adalah sebuah bencana karena kita tidak dapat mengakses datanya. Namun, jika
kita menggunakan cloud, maka data kita akan dapat dengan mudah diakses,
terlebih banyaknya jumlah pengguna smartphone dan internet di Indonesia dari
kalangan pelajar dan mahasiswa.
2. Mempermudah
sharing data antar individu ataupun kelompok
Jika kita
ingin membagi sebuah data atau dokumen kita ke orang lain menggunakan
penyimpanan fisik, banyak kendala yang harus dihadapi, semisal kita harus
bertatap muka langsung dengan orang yang ingin kita bagikan data kita, lalu ada
bahaya jika kita asal mencolokkan penyimpanan
fisik milik orang lain ke computer kita. Apa itu? Jawabannya sederhana, Virus.
Bisa saja penyimpanan milik orang itu telah terinfeksi virus jahat yang dapat
mencuri data anda, temasuk dokumen pribadi anda pun dapat jadi sasarannya.
Nah,
keuntungan berikutnya ini dapat mengatasi masalah diatas. Dengan cloud storage,
kita tidak perlu bertatap langsung dengan orang yang ingin kita bagikan data
kita, asalkan ia memiliki akses internet dan data kita sudah tersimpan secara
online, kita dapat memberitahukan kepadanya alamat cloud storage kita padanya
sehingga ia dapat mengakses data yang kita bagikan. Melanggar privasi ‘kah?
Tentu saja tidak! Hampir seluruh penyedia layanan cloud storage menyediakan
privacy security agar orang lain tidak mengakses data-data sensitive kita di
cloud. Biasanya, feature ini memungkinkan kita untuk memberikan akses sebuah /
sekelompok data kepada individu, kelompok, atau bahkan tidak sama sekali
(artinya hanya kita yang dapat mengakses datanya). Jadi, adakah letak
pelanggaran privasi disini? Tentu tidak, ‘kan?
Kemudian,
dengan cloud storage, kita juga melindungi computer kita dari ancaman virus
yang menyebar melalui media penyimpanan fisik eksternal (seperti flashdisk).
Pada dasarnya, hamper semua penyedia layanan cloud storage memiliki proteksi
mereka sendiri dari ancaman virus. Data-data yang tersimpan dalam sebuah server
telah melalui scanning oleh antivirus yang digunakan oleh penyedia layanan
storage (kecuali yang di enkripsi, karena tidak mungkin men-scanning file yang
terenkripsi).
pengeditan dokumen |
pembuatan dokumen online |
4. Hampir tidak
adanya risiko kehilangan data
Salah satu hal
yang sangat menyedihkan yang terjadi dengan media penyimpanan fisik adalah
hilangnya data. Hilangnya data dapat diakibatkan oleh dua hal, pencurian media
penyimpanannya, dan kerusakan medianya. Media penyimpanan eksternal (misal
flashdisk) yang telah tercuri sudah sangat tidak mungkin untuk dapat diakses
kembali datanya, karena secara logika yang dicuri adalah medianya, bukan
datanya, lantas dengan apa kita mengaksesnya? Dipastikan tidak bisa. Sedangkan
jika karena kerusakan (misal badsector HDD), data mungkin masih dapat
diselamatkan, namun tidak semuanya, bila bisa diselamatkan pun biasanya akan
memerlukan biaya yang tidak sedikit. Atas dasar pengalaman pribadi, memang
merecover data dari HDD yang terkena badsector, akan memerlukan waktu lama
(tergantung tingkat keahlian teknisi), dan membutuhkan biaya yang tidak murah.
Untuk itu, ada baiknya data-data penting kita amankan ke cloud storage.
Dengan
penyimpanan awan, kita tidak perlu khawatir akan ada yang mencuri media
penyimpanan kita, memang apa yang ingin dicuri dari hal yang tidak berbentuk
fisik? Pencurian mungkin terjadi, namun biasanya terjadi di pihak server, bukan
client. Dan biasanya, pihak server akan dengan cepat merecover dan men-shutdown
server jika terjadi pencurian data, agar tidak ada data pengguna yang dicuri.
Jika terjadi pencurian, apakah data kita hilang? Tentu tidak, pihak server
biasanya akan melakukan back-up data pengguna untuk mengurangi resiko hal-hal
yang tidak diinginkan semisal pencurian data, terlebih jika penyedia layanannya
adalah sebuah perusahaan besar, keamanannya pasti lebih kuat dan terjamin.
Sekian
pembahasan mengenai cloud storage kali ini. Pada dasarnya teknologi diciptakan
untuk mempermudah kehidupan manusia, hanya bergantung kepada manusianya
bagaimana ia akan memanfaatkan teknologi yang ada termasuk cloud storage ini.
Dengan cloud storage, kita dapat berbagi data kepada kerabat dan keluarga tanpa
harus bertatapan muka secara langsung dengan mereka. Dengan cloud storage ini
memungkinkan kita melakukan cloud computing yang artiannya mengolah data kita
secara online tanpa diperlukan sotware pengolah data, namun dengan tampilan
minimalis tentunya.
Artikel yang bermanfaat :)
ReplyDeletesangat bermanfaat !
ReplyDeletemau tanya.. dimana ya kita dapat id client acount onedrive ?
ReplyDeleteOneDrive itu dulunya SkyDrive, kalau dulu punya akun SkyDrive atau pernah buat akun Microsoft pasti dapat akun OneDrive. Kalau mau buat bisa buka https://onedrive.live.com terus pilih sign up.
Delete